Tekan Angka Golput Dalam Pemilihan Nahkoda Baru, Himpunan Mahasiswa Teknik Fisika ITS Surabaya Gunakan Medsos

Hupmas, SURABAYA- Praktik pelaksanaan demokrasi secara langsung oleh para pemilih pemula selalu menjadi perhatian KPU Surabaya. Hal itu sejalan dengan pendidikan pemilih yang menjadi tugas penyelenggara pemilu. Salah satunya dengan melaksanakan mentoring kepada Panitia Pemilihan Umum (PPU) Himpunan Mahasiswa Teknik Fisika (HMTF), ITS Surabaya, Senin (15/05/2017).
Dua orang anggota PPU HMTF ITS Surabaya, Muhammad Yahya dan Muhammad Tegar, mendatangi KPU Surabaya selain datang untuk mengajukan permohonan peminjaman prasarana yang digunakan dalam pemilihan tersebut, yaitu kotak dan bilik suara, ternyata mereka juga ingin belajar bagaimana menyelenggarakan suatu Pemilihan yang tertata baik serta ingin mengunjungi Rumah Pintar Pemilu Bung Tomo.
Yahya dan Tegar, demikian dua orang mahasiswa tersebut biasa dipanggil, mendapat mentoring dari KPU Surabaya mengenai penyelenggaraan Pemilihan yang akan dilaksanakan pada tanggal 17-19 Mei 2017. ”Saat ini kami memasuki tahapan masa tenang menjelang hari H Coblosan Pemilihan Ketua HMTF ITS, bahasa keren kami di medsos untuk sosialisasi ke teman-teman di kampus sih Suksesi Ketua HMTF ITS,” ungkap Yahya.
Yahya menambahkan, untuk pemilihan Ketua HMTF ITS Tahun 2017/2018 sudah ada 2 (dua) kandidat pasangan calon yang akan bertarung memperebutkan simpati 300 orang mahasiswa Jurusan Teknik Fisika ITS Surabaya. “Terus terang kami mengejar angka partisipasi pemilih, sehingga gencar menggunakan “Line”. Silahkan add Line id kami di @hmtf_its untuk melihat perkembangan tahapan, dan setiap kami membuat status yang bersifat ajakan pasti diakhiri dengan #ojogolput, karena miris ketika mengetahui banyak anak muda tapi apatis dengan semua hal yang berbau pemilu,” imbuh mahasiswa asal Bekasi tersebut.
Sementara itu, Divisi SDM dan Parmas KPU Surabaya, Nur Syamsi mengapresiasi segala bentuk praktik demokrasi yang dilaksanakan di kampus. “Dengan menggunakan jargon-jargon kekinian “ojo golput, “sido suksesi” dan sebagainya dalam bermedsos untuk sosialisasi paling tidak menandakan ada semangat dari Panitia Pemilihan ini untuk meningkatkan partisipasi pemilih dan menekan angka golput,”jelas Syamsi. (cha)