Permainan Paku dan Kantong Kertas Dalam Simulasi Pengendalian Resiko Kerja

Hupmas, SURABAYA- Wajah Andam Riyanto (Kasubbag Program dan Data) Endang Sri Arti Rahayu (Bendahara APBN) mendadak tegang. Mereka diminta untuk menepuk empat kantong kertas yang salah satunya berisi sebidang kecil kaca dan paku yang tertancap ke atas. Peserta yang mengikuti acara Reboan diminta untuk menunjuk satu diantara empat kantong kertas untuk ditepuk.
”Nomor tiga,” seru Idris Rochmad, Staf Subbag Keuangan, Umum, dan Logistik. Andam segera menepuk kantong kertas nomor 3. Aman, bukan kantong kertas berisi paku.
”Nomor satu,” kata Sekretaris KPU Surabaya, Sunarno Aristono. Endang pun menepuk kantong kertas tersebut perlahan. ”Aw..Ada pakunya,” kata Endang.
”Permainan” paku dalam kantong kertas tersebut adalah bagian dari Diskusi Reboan yang dilaksanakan KPU Surabaya pada Rabu (18/05/2016). Eko Walujo S, Ketua KPU Surabaya periode 2003 sampai dengan 2009 dan 2014 menjadi pemateri dalam diskusi pagi itu.
Melalui permaian paku dan kantong kertas, Eko Walujo menunjukkan kepada peserta reboan bahwa setiap pekerjaan memiliki resiko. ”Namun, resiko dapat diminimalisir dengan kecermatan dan ketelitian dalam bekerja,” ungkap Eko Walujo.
Pria yang menjadi pengajar di Universitas Surabaya tersebut menjelaskan bahwa ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengembangan kinerja yang prestatif, yaitu kepemimpinan, pengendalian resiko, dan berpikir prestatif.
”Saya mengucapkan selamat karena kinerja prestatif KPU Surabaya dalam penyelenggaraan Pilwali 2015 lalu. Namun, tantangan ke depan akan semakin banyak. Jadi, peningkatan kapasitas dan prestasi adalah sebuah keniscayaan,” tutur Eko Walujo.