Membangun Nilai Kebangsaan dan Kebhinekaan Dalam Dialog Kebangsaan

Hupmas, KPU SURABAYA- Indonesia merupakan negara yang terdiri atas beragam suku bangsa, budaya dan agama. Oleh karena itu, potensi munculnya konflik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sangat mungkin terjadi. Namun, potensi konflik dapat diminimalisir dengan manajemen konflik yang tepat.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Kepolisian republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Tito Karnavian dalam Dialog Kebangsaan yang digagas oleh DPRD Provinsi Jawa Timur, Sabtu (19/11/2016) lalu. Bertempat di Ruang Rapat Paripurna DPRD Provinsi Jawa Timur Jl. Indrapura Nomor 1 Surabaya, acara diikuti oleh perwakilan DPRD Kabupaten/Kota Se- jawa Timur, FORMIPDA Provinsi Jawa Timur, Kepala Daerah Se-Jawa Timur, Ketua KPU KPU Se- Jawa Timur, Perguruan Tinggi, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, dan Tokoh Kepemudaan.
Tito Karnavian menjelaskan, meskipun terdiri atas beragam entitas, Indonesia tetap bersatu karena adanya empat pilar kebangsaan yaitu, Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945. “Agar mudah diingat empat pilar itu disingkat menjadi PBNU,” kata Jendral bintang empat tersebut.
Sementara itu, Pangdam V Brawijaya, Mayor Jenderal TNI I Made Sukadana, mewakili Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, juga menjadi narasumber dalam acara tersebut. I Made Sukadana menjelaskan bahwa saat ini sedang terjadi proxy war yaitu perang yang terjadi ketika lawan kekuatan menggunakan pihak ketiga sebagai pengganti berkelahi satu sama lain secara langsung. Lawan menggunakan boneka untuk memainkan perannya.
Memahami proxy war, lanjut I Made Sukadana, bukan untuk membuat kekhawatiran kita bersama. Akan tetapi, untuk memberikan pencerahan dan pemahaman bahwa inilah situasi dunia dan ancaman nyata yang kita hadapi, yang berpengaruh langsung kepada Indonesia dan kepada kita semua.
I Made Sukadana menghimbau agar masyarakat selalu waspada bahwa negara yang lemah dan lengah menjadi peluang masuknya segala bentuk ancaman nyata. ”Kualitas diri serta kesadaran nasionalisme dan keteladanan harus dibangun dan dipersiapkan secara dini,” imbuh I Made Sukadana.