Jelang Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua BEM dan DLM, KPUM FPK Universitas Airlangga Menerima Mentoring Dari KPU Surabaya

Hupmas, SURABAYA – Banyak mahasiswa dari berbagai universitas yang akhir-akhir ini mendatangi KPU Surabaya. Tujuan kedatangan mereka tersebut tidak lain adalah untuk meminjam kotak dan bilik suara yang dipergunakan untuk Pemilihan Umum Raya Mahasiswa (Pemira).
Rafelia Nirmala Putri, Ketua Komisi Pemilihan Umum Mahasiwa (KPUM) Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) Universitas Airlangga (Unair), mendatangi KPU Surabaya pada Senin pagi (27/11/2017). Kedatangan mahasiswi semester 5 tersebut untuk meminjam kotak dan bilik suara menjelang pemilihan Dewan Legislatif Mahasiswa (DLM) sekaligus Ketua dan Wakil Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) pada tanggal 30 November 2017.
DLM merupakan dewan yang baru berdiri di Universitas Airlangga khususnya di FPK. DLM dibentuk dan didirikan belum lama tepatnya sekitar satu tahun yang lalu. Tugas dari DLM tidak jauh berbeda dengan Badan Legislatif Mahasiswa (BLM). Hanya saja bedanya BLM bertugas di tingkat fakultas, sedangkan DLM bertugas dalam jangkauan yang lebih luas yaitu tingkat universitas.
Adapun untuk DLM sendiri ada 4 (empat) kandidat yang akan maju dalam pemilihan, di antaranya adalah Angger Wahyu F., Jumaatus S., Nafis Putra L. C., dan Siti Choiriyah Rofiah. Dari keempat kandidat tersebut nantinya akan dipilih 2 (dua) nama bakal anggota DLM.
Berbeda dengan DLM yang terdapat empat kandidat calon sekaligus, untuk pemilihan BEM hanya ada satu pasang kandidat calon ketua dan wakil ketua. Mengingat hanya ada satu pasangan calon, nantinya dalam surat suara akan disediakan 2 (dua) kotak. Satu kotak bergambar pasangan calon dan yang satu lagi adalah kotak kosong tidak bergambar. Untuk pemilih yang memilih kotak bergambar pasangan calon dianggap setuju apabila kandidat tersebut maju sebagai Ketua dan Wakil Ketua BEM, sedangkan dianggap sebaliknya apabila pemilih memilih kotak kosong tidak bergambar.
Sejauh ini beberapa tahapan telah dijalankan. Tahapan pertama adalah pendaftaran kandidat calon pemilihan, tahapan kedua adalah uji panelis, dan tahapan ketiga adalah uji masyarakat kampus yang masih akan digelar pada hari ini (27/11/2017).
Dengan sudah berjalannya beberapa tahapan yang ada, tentunya ada persoalan dan kendala yang dihadapi sebagaimana disampaikan oleh Rafelia.
“Kendalanya pada tingkat partisipasi mahasiswa yang kurang. Misalnya saat uji panelis yang digelar secara terbuka yang tentunya membutuhkan partisipasi dan antusias mahasiswa, namun kenyataan di lapangan tidak demikian,” ungkap mahasiswi kelahiran tahun 1997 ini.
Menurutnya, meski sudah diumumkan adanya Pemira maupun diwanti-wanti untuk berpartisipasi namun antusias mahasiswa masih kurang. Sehingga ia berharap kedepannya mahasiswa lebih antusias lagi dan berpartisipasi demi kelancaran dan kesuksesan Pemira tersebut. (azi/esar)