Fenomena Tunjangan Hari Raya

Hupmas, Surabaya-Sudah menjadi kelaziman, perasaan sebagian besar orang yang menantikan momen pembagian THR (Tunjangan Hari Raya) selalu penuh dengan angan tinggi dan harapan selangit. Oleh karena itu, hampir tiap Ramadhan, bagi segenap pegawai, 10 hari terakhir Ramadhan tidak hanya penting karena adanya malam Lailatul Qadar yang mulia, tapi juga karena THR sering dibagikan juga di 10 hari terakhir Ramadan,” ungkap Divisi Perencanaan dan Data KPU Surabaya, Robiyan Arifin, diawal amanahnya sebagai pemimpin Apel Pagi KPU Surabaya, Senin (19/06/2017).
Robi menambahkan, jelang akhir bulan Ramadhan yang ditunggu-tunggu apa? Idul Fitri? Ketemu Keluarga? Mudik? atau beli baju baru?, semua betul namun yang lebih ditunggu-tunggu oleh semua orang adalah cairnya THR (Tunjangan Hari Raya). Adanya THR memang patut disyukuri, namun supaya dampak hadirnya THR kembali ke fitrahnya, yaitu berbagi berkah di bulan Ramadan, penggunaan alokasi THR yang diperoleh harus juga mengandung unsur berbagi. “THR adalah salah satu jenis dari banyak rizki, sehingga didalamnya juga mengandung hak bagi yang lain. Maka, mari kita manfaatkan THR secara seimbang. Berikanlah sebagian sebagai zakat atau sedekah,” pungkas pria asli Situbondo ini. (cha)