Belajar Matematika Kehidupan

Hupmas, Surabaya-Selalu saja ada metode baru yang digunakan oleh Divisi Perencanaan dan Data KPU Surabaya, Robiyan Arifin, saat menjadi pemimpin Apel Pagi di lingkungan kantor KPU Surabaya. Setelah di Apel Pagi sebelumnya, Pak Robi demikian akrab disapa tersebut “nembang” dan “stand up comedy” di depan peserta apel, maka pagi ini, Senin (14/08), Pak Robi mengajak peserta untuk belajar ilmu Matematika Kehidupan.
“Didalam ilmu Matematika yang selama ini kita pelajari, mengapa PLUS dikali PLUS hasilnya PLUS? Mengapa MINUS dikali PLUS atau sebaliknya PLUS dikali MINUS hasilnya MINUS? Dan Mengapa MINUS dikali MINUS hasilnya PLUS?”tanya Robi didepan jajaran Komisioner dan Sekretariat yang mengikuti Apel Pagi, Senin (14/08).
“(+) Plus = Benar dan (-) Minus = Salah. Hikmahnya adalah Mengatakan Benar tehadap sesuatu hal yang Benar adalah suatu tindakan yang Benar. Mengatakan Benar terhadap sesuatu yang Salah, atau sebaliknya mengatakan Salah terhadap sesuatu yang Benar adalah suatu tindakan yang Salah. Mengatakan Salah terhadap sesuatu yang Salah adalah suatu tindakan yang Benar. Pelajaran matematika ternyata sarat makna. Kebenarannya pasti/exact, yang bisa kita ambil sebagai Pelajaran Hidup,”ungkapnya.
Pria yang tahun ini genap berusia 40 tahun tersebut menambahkan, untuk matematika pembagian, adalah sebagai berikut: 1 ÷ 1 = 1. 1 ÷ 2 = ½. 1 ÷ 10 = 1/10, 1 ÷ 100 = 1/100 sedangkan 1 ÷ 0 = ~ ( tak terhingga).”Apa makna yang bisa petik? Maknanya adalah: Kalau kita melakukan perbuatan baik, seperti sedekah misalnya, kemudian kita mengharapkan balasan atas perbuatan itu, maka semakin kita banyak berharap hasilnya akan semakin kecil (1/100 dst). Tetapi ketika kita melakukannya dengan Ikhlas tanpa mengharapkan sesuatu imbalan apa pun atau 1 ÷ 0, maka hasilnya akan “Tak Terhingga” yang artinya Tuhan akan memberikan balasan atas keikhlasan kita dengan balasan yang tak terhingga (Penuh Keberkahan),” imbuhnya.
“Tatkala engkau memperbaiki niatmu, saat itulah Tuhan memperbaiki keadaanmu. Ketika engkau menginginkan kebaikan untuk orang lain, maka kebaikan itu datang kepadamu dari arah yang tidak engkau kira. Di saat kita hidup untuk membuat orang lain bahagia, Tuhan menjadikan orang lain membahagiakan kita,”pungkas pria penghobi olahraga Catur ini. (cha)