Bedah Buku, Manfaatkan Live Streaming

Hupmas, SURABAYA-Satu lagi terobosan yang dilakukan oleh KPU Surabaya untuk berbagi ilmu yang tidak hanya untuk kalangan intern KPU Surabaya namun juga masyarakat dengan mengadakan acara bedah buku “Far-Right Politics in Europe” karya Jean-Yves Camus dan Nicolas Lebourg, Jumat (31/03/2017) yang menghadirkan narasumber Roesdiansyah. Acara bedah buku ini pun juga memanfaatkan fasilitas Live Streaming Facebook melalui akun Facebook Divisi Hukum KPU Kota Surabaya .
Diskusi dan bedah buku yang baru pertamakali diselenggarakan ini dimulai pada pukul 14.00 WIB, dan berakhir pada pukul 16.30 WIB diikuti oleh jajaran Komisioner dan Sekretariat KPU Surabaya, Dewita Hayu Shinta (Anggota KPU Jatim) serta beberapa orang mahasiswa Unair.
Ketua KPU Surabaya, Nur Syamsi, yang membuka secara resmi acara Bedah Buku tersebut diawal sambutannya mengucapkan apresiasi setinggi-tingginya kepada Divisi Hukum KPU Surabaya yang terus melakukan inovasi dalam rangka share ilmu. “Bedah buku tentang Far-Right Politics in Europe ini paling tidak memberikan kita sebuah wawasan baru tentang politik dan demokratisasi. Semoga, diskusi ini bisa memberikan tambahan pengetahuan tentang arti pentingnya demokratisasi, terutama di tingkat lokal. Tentu, hal ini akan menjadi penting karena di Tahun 2018 akan ada perhelatan Pilgub Jatim,”ungkap Syamsi.
Roesdiansyah, selaku narasumber, diawal diskusi menjelaskan bahwa ide bedah buku ini merupakan ide spontan bersama Purnomo Satriyo Pringgodigdo yang juga merupakan Anggota KPU Surabaya . “Sekitar 3 hari yang lalu, tiba-tiba saja muncul ide untuk mengupas tuntas buku tentang Far-Right ini,” ungkap Roesdi.
Acara diskusi ini berlangsung menarik dan ditutup oleh Dewita Hayu Shinta, Divisi Umum, Keuangan dan Logistik KPU Jatim. “Sebuah gebrakan lagi-lagi dilakukan oleh KPU Surabaya dengan mengadakan bedah buku dan diskusi seperti ini. Apalagi juga memafaatkan live streaming, sehingga bisa share ilmu kepada masyarakat. Satu catatan penting dari diskusi kali ini adalah untuk terus mengajak kita berpikir global dalam konteks lokal,” pungkas Shisin. (cha)